KEGIATAN SANTUNAN JOMPO
Kemiskinan tidak hanya disebabkan karena kurang mampu berusaha, tetapi lebih dari itu, kemiskinan terjadi karena beberapa faktor, baik dari dalam maupun luar yang semuanya saling berhubungan. Khususnya di Kelurahan Karang Jaya, penyebab kemiskinan dan akar dari persoalan kemiskinan, ternyata bersumber pada diri manusia itu sendiri, yaitu telah hilangnya rasa saling berbagi pada sesama. Artinya nilai-nilai kemanusiaan telah luntur dalam diri manusia itu.
Dari hal itulah, dalam pelaksanaan program P2KP, BKM Harapan Jaya, ingin menggali nilai-nilai yang terpendam dengan berusaha saling berbagi kepada sesama, terutama yang sangat membutuhkan uluran tangan dalam bentuk santunan untuk warga masyarakat yang kurang mampu. Untuk tahap pertama ini, santunan yang dimaksud untuk orang-orang jompo, dalam hal ini jompo miskin yang memang sangat membutuhkan.
Tujuan yang ingin di bangun adalah :
Menumbuhkan kembali rasa saling berbagi kepada sesama terutama warga masyarakat yang membutuhkan
Sebagai bentuk rasa peduli kepada jompo yang memang memerlukan santunan dan uluran tangan karena pada dasarnya sebagai sumber penghidupan saja mereka kesulitan
Untuk tahapan yang pertama ini, jumlah warga yang mendapat santunan hanya 10 orang. Walaupun hanya sedikit, tetapi ini adalah tahap awal dimana nantinya ada tahapan berikutnya.
Keseluruhan santunan diberikan dalam bentuk sembako yang jika dihitung dengan uang besarnya Rp. 100.000 per orang. Sehingga alokasi untuk kegiatan sosial santunan jompo ini adalah sebesar Rp. 1.000.000.
Untuk melaksanakan pemberian santunan ini telah dibentuk panitia yang mampu menjalankan peranannya dan menjaga kelancaran proses santunan. Panitia pemberian santunan ini adalah KSM Lestari Jaya yang telah dibentuk sebelumnya, dan diketuai oleh Pak Tarjono dari RT 04.
PELATIHAN PEMBUATAN KRUPUK DAN KEMPLANG
Salah satu faktor kunci sukses dan keberlanjutan suatu usaha adalah tersedianya sumber daya manusia yang kuat, yang mempunyai kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan usaha tersebut. Tanpa hal itu sulit untuk diketahui bagaimana usaha bisa berjalan, atau bagaimana sumberdaya digunakan.
Sedikit melihat ke belakang, bahwa minat masyarakat Kelurahan Karang Jaya untuk meningkatkan kemampuan dalam hal berwirausaha adalah dengan di usulkannya Pelatihan Kerupuk Kemplang sebagai pilihan warga masyarakat yang mendapat alokasi dana BLM P2KP. Dimana Kerupuk Kemplang merupakan makanan konsumsi warga masyarakat yang sudah kental di kalangan masyarakat Kelurahan Karang Jaya. Apalagi Kerupuk Kemplang adalah salah satu makanan khas kota Palembang. Sehingga warga masyarakat ingin mengetahui bagaimana cara membuat dan menghasilkan kerupuk kemplang tersebut.
Bukan hanya ingin mengetahui cara membuatnya, tetapi lebih dari itu masyarakat (terutama masyarakat kurang mampu) mempunyai keinginan untuk menjadikan kerupuk kemplang sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan perekonomian keluarganya, sehingga menambah pemasukan bagi keluarga yang akhirnya dapat meningkatkan taraf hidupnya (masyarakat kurang mampu).
Untuk bisa mewujudkan hal tersebut, BKM memilih pelatihan kerupuk kemplang sebagai prioritas utama yang di biayai dari BLM P2KP, dengan alokasi dana sebesar Rp. 1.200.000 (satu juta dua ratus ribu rupiah). Suatu kebijakan yang kami ambil mengingat pelatihan tersebut adalah keinginan warga masyarakat terutama masyarakat kurang mampu. Dan untuk melaksanakan hal itu, di bentuklah Panitia/KSM Pelatihan Kerupuk Kemplang yang diberi nama KSM Pelangi, dengan Ibu Rodiah sebagai Ketuanya.
Panitia/KSM Pelangi inilah yang bertanggug jawab terhadap pelaksanaan pelatihan kerupuk kemplang di Kelurahan Karang Jaya ini. Mulai dari persiapan tempat, jumlah peserta sampai dengan instruktur atau pemandu dalam menyampaikan cara membuat kerupuk kemplang yang sederhana namun mudah dipahami warga masyarakat kurang mampu yang pada akhirnya warga masyarakat tertarik untuk membuka usaha kerupuk kemplang.
Peserta dari pelatihan pembuatan kerupuk kemplang ini adalah warga masyarakat Kelurahan Karang Jaya yang berminat dan mempunyai keinginan mengikuti pelatihan, yang terdiri dari 2 orang masing-masing RT nya. Sehingga seluruhnya berjumlah 35 orang.
Pelatihan ini dilaksanakan selama satu hari, tanggal 17 Februari 2007 berlokasi di Rumah Pak Syarkowi Kelurahan karang Jaya Kecamatan Gandus Kota Palembang.